Sosial Media

twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail
Selamat Datang Di GENIUS ZONE

Senin, 26 Mei 2014

SIAP SBMPTN 2014

JADWAL PENTING SBMPTN 2014


 
Jadwal Penting SBMPTN. Penting bagi adik-adik untuk mengetahui Jadwal SBMPTN 2014. Untuk melihat jadwal penting SBMPTN dan informasi penting lainnya mengenai pelaksanaan ujian SBMPTN 2014, adik-adik bisa melihatnya dibawah ini.

www.e-sbmptn.com

Jadwal Pendaftaran SBMPTN 2014

  1. Pendaftaran dilakukan secara online dan tata cara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman http://pendaftaran.sbmptn.or.id.
  2. Tatacara pengisian borang pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan dapat diunduh (download) dari laman http://download.sbmptn.or.id mulai tanggal 6 Mei 2014.
  3. Pendaftaran online dibuka dari tanggal 12 Mei 2014 pukul 08.00 WIB sampai dengan 6 Juni 2014 pukul 22.00 WIB.
Pendaftaran online dapat juga dilakukan melalui Plasa Telkom dan PT Pos di seluruh Indonesia.

Jenis Ujian SBMPTN 2014


Ujian Tertulis
  1. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA).
  2. Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek) terdiri atas mata uji Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
  3. Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) terdiri atas mata uji Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
Ujian Keterampilan
  1. Ujian keterampilan diperuntukkan bagi peminat Program Studi bidang Ilmu Seni dan Keolahragaan.
  2. Ujian Keterampilan Bidang Ilmu Seni terdiri atas tes pengetahuan dan keterampilan bidang ilmu seni.
  3. Ujian Keterampilan Bidang Ilmu Keolahragaan terdiri atas tes kesehatan dan kesegaran jasmani.
  4. Ujian Keterampilan dapat diikuti di PTN terdekat yang memiliki program studi yang sesuai dengan pilihan peserta. Daftar PTN penyelenggara ujian keterampilan secara lengkap dapat dilihat di laman http://www.sbmptn.or.id.

Kelompok Ujian SBMPTN 2014

Kelompok ujian SBMPTN terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
  1. Kelompok Ujian Saintek dengan materi ujian TKPA dan TKD Saintek
  2. Kelompok Ujian Soshum dengan materi ujian TKPA dan TKD Soshum
  3. Kelompok Ujian Campuran dengan materi ujian TKPA, TKD Saintek, dan TKD Soshum.
Setiap peserta dapat mengikuti kelompok ujian Saintek, Soshum, atau Campuran.

Kelompok Prodi dan Jumlah Pilihan

Program Studi yang ada di PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek dan kelompok Soshum.

Peserta dapat memilih program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti, yaitu:
Kelompok ujian Saintek dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dari kelompok program studi Saintek,

Kelompok ujian Soshum dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dari kelompok program studi Soshum, dan Kelompok ujian Campuran dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi yang merupakan campuran dari kelompok Saintek dan kelompok Soshum.
Urutan dalam pemilihan program studi menyatakan prioritas pilihan.

Peserta ujian yang hanya memilih 1 (satu) program studi dapat memilih program studi di PTN manapun.

Peserta ujian yang memilih 2 (dua) program studi atau lebih, salah satu pilihan program studi tersebut harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat di PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian.

Daftar wilayah pendaftaran, program studi, daya tampung per PTN tahun 2014, dan jumlah peminat program studi per PTN tahun 2013 dapat dilihat di laman http://www.sbmptn.or.id mulai tanggal 14 April 2014.


Biaya Seleksi Ujian Tertulis dan Keterampilan SBMPTN 2014

Biaya seleksi ditanggung bersama oleh Pemerintah dan Peserta.
Biaya seleksi yang ditanggung oleh peserta sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) termasuk biaya ujian keterampilan.

Biaya seleksi dibayarkan ke Bank Mandiri. Jika dalam suatu daerah tidak ada kantor pelayanan Bank Mandiri, maka biaya seleksi dapat dibayarkan melalui Kantor Pos setempat atau ATM Bersama.
Biaya seleksi yang sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.

Jadwal Ujian Tertulis SBMPTN 2014

Selasa, 17 Juni 2014
  1. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA)
  2. Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek)
  3. Tes Kemampuan Dasar Soshum (TKD Soshum)

Jadwal Ujian Ketrampilan SBMPTN 2014

Ujian Keterampilan dilaksanakan pada hari Rabu dan/atau Kamis, tanggal 18 dan/atau 19 Juni 2014

Jadwal Pengumuman Hasil Ujian SBMPTN 2014

Hasil ujian akan diumumkan pada hari Rabu, 16 Juli 2014 mulai pukul 17.00 WIB dan dapat diakses di laman http://www.sbmptn.or.id.

Copyright http://jadwal-sbmptn.blogspot.com

Rabu, 21 Mei 2014

PUTRA PENJUAL ES KRIM YANG RAIH JUARA UN 2014 BOJONEGORO

M. Irfansyah, Anak Penjual Es Krim yang Raih Juara UNSuara riuh terdengar dari sebuah musala di kompleks Yayasan Roudhout Tholibin di Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (20/5/2014). Rupanya mereka tengah mendengarkan pengarahan dari Kepala Madrasah Aliyah Islamiyah (MAI) Balen sebelum pengumuman kelulusan disampaikan.

Meskipun belum diumumkan secara resmi, namun pihak sekolah sudah menyampaikan siapa siswa-siswa yang mendapatkan nilai terbaik se-Kabupaten Bojonegoro. Suara pun semakin riuh saat nama salah satu teman mereka disebutkan menjadi salah satu siswa berprestasi berdasarkan hasil UN. Dia adalah M. Irfansyah.

Siswa kelas XII IPA ini berhasil mendapatkan nilai terbaik di sekolah tersebut dan termasuk tiga siswa dengan nilai terbaik se-Kabupaten Bojonegoro dengan nilai 51,70.

Irfan ini tidaklah berangkat dari keluarga mampu. Ayahnya, Sukeni (50) setiap hari berjualan es krim keliling. Sedangkan ibunya, Musrifah (41) hanyalah seorang buruh tani. Namun, itu semua tak lantas membuat anak kedua dari tiga bersaudara ini minder dan patah semangat. Justru dengan kondisi tersebut membuatnya bertekad untuk memberikan yang terbaik kepada kedua orang tuanya.

"Saya ingin membuat orang tua saya bangga," kata Irfan.

Ia sempat terkejut dan tidak menyangka dengan hasil yang ia dapatkan dari hasil UN ini. Senang sekaligus bangga mendengar kabar yang menyebutkan jika dirinya menjadi siswa terbaik kedua jurusan IPA tingkat MA se-Kabupaten Bojonegoro.

"Saya sama sekali tidak menyangka bisa mendapat nilai terbaik," ujarnya.

Meski bukan dari keluarga kaya, dia tidak pernah merasa malu dengan kondisi ekonomi yang dirasa pas-pasan. Bahkan, tak jarang ia juga membantu orang tuanya membuat kerajinan dari pelepah pisang (mluntu). Sebelum ayahnya berangkat berjualan, ia juga kerap kali membantu menata dagangan ayahnya.

Sementara itu, saat ditanya kunci keberhasilannya dalam menghadapi UN ditengah kesibukannya itu, anak kedua dari tiga bersaudara ini mengatakan selain belajar dengan tekun, ia mengaku jika kunci utamanya adalah rajin melaksanakan salat malam, restu dan doa kedua doa orang tua yang selalu mengiringi.

Perjalanan Irfan menuju kesuksesan tidaklah mulus. Sempat pada saat mendekati pelaksanaan ujian, sang nenek jatuh sakit dan harus dibawa ke rumah sakit. Irfan yang pada saat itu bersiap menghadapi ujian kerap kali terpaksa meninggalkan jam pelajaran karena harus menemani sang nenek.

"Tapi saya niati ikhlas agar dapat barokahnya," tuturnya.

Melihat hal itu, sang ibu juga sempat merasa khawatir melihat anaknya yang ikut sibuk mengurus neneknya yang sedang sakit. Padahal, waktu ujian semakin dekat. "Ya sempat khawatir nanti bagaimana ujiannya, takut kalau tidak lulus," kata ibunya saat ditemui di kediamannya di Desa Lengkong, Kecamatan Balen.

Bahkan, saat pertama kali mendengar anaknya mendapat nilai tertinggi dari radio, sang ibu begitu terharu dan bangga kepada anaknya tersebut.

"Saya sangat bahagia sampai menangis," ujarnya. Gantunglah cita-citamu setinggi langit, maka alam akan mendukungmu. Mungkin itu menjadi salah satu ungkapan dari hati Irfan.

Setelah lulus, ia berharap bisa melanjutkan pendidikannya di Malang. Rencananya, ia ingin mengambil jurusan kedokteran hewan atau di bidang pertanian. Dengan kemampuan yang dimiliki, ia berharap bisa melanjutkan pendidikannya tanpa memberatkan kedua orang tuanya.

Upaya pencarian beasiswa terus ia lakukan untuk menggapai cita-cita luhurnya. "Saya juga ingin sambil kerja nanti saat kuliah agar tidak memberatkan orang tua," kata Irfan.

Sementara itu, dari pihak sekolah mengatakan jika Irfan termasuk anak yang aktif dan kreatif saat di sekolah. Selain itu, tingkat sosialnya tinggi dan mudah bergaul. Sehingga, diakui Kepala MAI Balen, Ali Muhtadi jika Irfan punya banyak teman.

"Saya tidak menyangka jika Irfan yang mendapat nilai tertinggi. Rata-rata ia mendapat ranking 3 dikelasnya," ujar Kepala MAI, Ali Muhtadi. [ana/yud]

Reporter: Riska Irdiyana  (blogBojonegoro)

Copyright :  http://blokbojonegoro.com

Selasa, 20 Mei 2014

JATIM TAK MASUK PERINGKAT 25 NASIONAL AKIBAT "KEBOCORAN LAMONGAN"

 JATIM TAK MASUK PERINGKAT 25 NASIONAL AKIBAT 

"KEBOCORAN LAMONGAN"

SURYA Online, SURABAYA – Ada yang beda dalam pengumuman hasil ujian nasional di Jatim tahun 2014 ini. Biasanya Dinas Pendidikan Jatim menyambut euforia hasilnya dengan membeber tingkat kelulusan di masing-masing kabupaten/kota lengkap dengan daftar siswa peraih nilai ujian nasional tertinggi. Tahun ini, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun hanya menyampaikan tentang data kelulusan di semua jenjang pendidikan mulai SMA, MA, dan SMK. Harun juga enggan membeber peringkat sekolah dengan nilai rata-rata dan nilai terbaik se-Jatim.

Padahal tingkat kelulusan di Jatim menduduki nomor empat nasional dengan 99,01 persen. Hanya selisih 0,01 persen dari Jawa Tengah di peringkat ketiga, selisih 0,05 persen dengan DI Jogjakarta di peringkat kedua dan selisih 0,06 persen dengan Jawa Barat di peringkat pertama.

Hal ini memunculkan dugaan adanya keterkaitan dengan kebocoran soal yang terjadi di Lamongan yang kini ditangani Polrestabes Surabaya. “Sampean tahu sendiri dua tahun terakhir ini Lamongan selalu juaranya. Lha, kemungkinan tahun ini juga masih juara, tapi kemarin kan terungkap kecurangannya. Jadi lebih baik tidak dibeber peringkat terbaiknya,”kata salah satu guru Surabaya, Senin (19/5/2014).

Setali tiga uang, langkah Harun ini diikuti Dinas Pendidikan Surabaya. Hingga kemarin, Dindik Surabaya juga tidak membeber peringkat sekolah dengan rerata terbaik maupun peringkat siswa dengan nilai unas tertinggi. Padahal sudah menjadi kebiasaan setiap tahun, hal itu selalu disampaikan ke media.

Saat penyerahan surat keputusan hasil ujian nasional (SKHUN) di SMKN 6 Surabaya, masing-masing sekolah hanya disodori daftar siswa yang lulus maupun tidak lulus berikut nilainya, tanpa ada peringkatnya.

Sejumlah kepala sekolah yang ingin mengetahui peringkat siswanya, hanya bertanya ke kasek lain untuk membandingkan.

”Nilai tertinggi siswa saya jurusan IPA 53,35 atas nama Sabrina Husen. Sedangkan IPS 53,20 atas nama Dandy Prasetyo Adi. Gak tahu apakah ini tertinggi atau tidak karena kami tidak mendapat peringkatnya,”sebut Yohanes Mardijono, Kepala SMAN 1 Surabaya.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Iksan, saat dikonfirmasi tentang tidak adanya peringkat siswa terbaik beralasan masih melakukan verifikasi. Menurutnya, butuh waktu cukup lama untuk memverifikasi data setiap sekolah karena pihaknya tidak mendapat softcopy nilai dari dindik jatim. ”Saat ini saja verifikasi masih di SMKN 16 Surabaya. Mungkin baru besok selesai,”kata Iksan tanpa mau menjanjikan data peringkat siswa terbaik hari ini.

Saat ditanya apakah hal itu terkait kasus di Lamongan, Iksan hanya berseloroh. ”Kan ada ayatnya di Al Quran, tidak boleh membuka aib saudaranya. Itu sama halnya dengan memakan bangkainya sendiri,”katanya tanpa mau berkomentar lebih lanjut.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun membantah sengaja menutup rapat data kelulusan di masing-masing kabupaten/kota. Dia hanya meneruskan keputusan Kemendikbud untuk menyerahkan data kelulusan itu ke masing-masing kabupaten/kota.

”Memang berbeda dengan tahun lalu yang ada daftar peringkatnya. Sekarang nilai akhir sekolah yang tahu ya masing-masing sekolah,”katanya.

Menurut Harun, data yang diterima dari kemendikbud hanya sebatas tentang tingkat kelulusan di Jatim yang mencapai 99,01 persen untuk tingkat SMA/SMK serta 99,967 persen untuk SMK dengan nilai rata-rata 7,63 untuk SMA, 7,36 untuk SMK dan 7,94 untuk kejar paket C.

Apakah nilai rerata ini masuk  terbaik nasional seperti tahun lalu, Harun juga tidak bisa memastikan. ”Yang saya tahu, nilai rerata kami cukup bagus. Tetapi nomor berapa nasional saya tidak tahu,”katanya.

Saat disinggung tidak ada satu pun siswa Jatim yang masuk jajaran 25 peraih nilai terbaik nasional,
Harun mengatakan nilai terbaik siswa tidak mengindikasikan kesuksesan pendidikan di wilayah. Justru yang lebih penting adalah nilai rerata terbaik karena itu menandakan pemerataan pendidikan.

Apakah itu juga tidak terkait dengan kasus di Lamongan? Harun lagi-lagi membantah. ”Ya mungkin siswa daerah lain lebih bagus. Kalau mau mencocokkan silahkan lihat nilai siswa Lamongan apakah lebih baik dari nilai 25 besar itu,”katanya.

Sesuai data  dari Kemendikbud, tak ada satu pun siswa Jatim yang masuk 25 nilai terbaik nasional. Nilai terbaik IPA diraih Ryan Aditya Moniaga dari SMA Kanisius, Jakarta dengan nilai 58,05. Kemudian kelompok IPS diraih Nur Afifah Widyaningrum dari SMAN 1 Jogjakarta dengan nilai 55,85.

Meski demikian, tingkat kelulusan Jatim masuk dalam peringkat empat dengan 99,01 persen. Sejumlah sekolah di Jatim juga mendapat apresiasi positif karena nilai ujian nasionalnya ternyata lebih tinggi dari nilai sekolah. Sekolah tersebut adalah SMA Wachid Hasyim, MA Attaufiqiyah serta SMA Hidayatun Najah.

Sekolah-sekolah ini dinilai jujur karena biasanya sekolah berlomba mendongkrak nilai sekolahnya demi mendapat nilai akhir yang tinggi. Tetapi sekolah ini malah menurunkan nilai sekolahnya dan malah nilai unasnya lebih tinggi.

Staf Khusus Kemendikbud Sukemi juga membantah sengaja tidak memasukkan siswa Jatim dalam daftar 25 terbaik nasional karena adanya kebocoran di Lamongan. ”Faktanya seperti itu, memang tidak ada yang masuk,”tegasnya.
SURYA Online, SURABAYA – Ada yang beda dalam pengumuman hasil ujian nasional di Jatim tahun 2014 ini. Biasanya Dinas Pendidikan Jatim menyambut euforia hasilnya dengan membeber tingkat kelulusan di masing-masing kabupaten/kota lengkap dengan daftar siswa peraih nilai ujian nasional tertinggi. Tahun ini, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun hanya menyampaikan tentang data kelulusan di semua jenjang pendidikan mulai SMA, MA, dan SMK. Harun juga enggan membeber peringkat sekolah dengan nilai rata-rata dan nilai terbaik se-Jatim.

Padahal tingkat kelulusan di Jatim menduduki nomor empat nasional dengan 99,01 persen. Hanya selisih 0,01 persen dari Jawa Tengah di peringkat ketiga, selisih 0,05 persen dengan DI Jogjakarta di peringkat kedua dan selisih 0,06 persen dengan Jawa Barat di peringkat pertama.

Hal ini memunculkan dugaan adanya keterkaitan dengan kebocoran soal yang terjadi di Lamongan yang kini ditangani Polrestabes Surabaya. “Sampean tahu sendiri dua tahun terakhir ini Lamongan selalu juaranya. Lha, kemungkinan tahun ini juga masih juara, tapi kemarin kan terungkap kecurangannya. Jadi lebih baik tidak dibeber peringkat terbaiknya,”kata salah satu guru Surabaya, Senin (19/5/2014).

Setali tiga uang, langkah Harun ini diikuti Dinas Pendidikan Surabaya. Hingga kemarin, Dindik Surabaya juga tidak membeber peringkat sekolah dengan rerata terbaik maupun peringkat siswa dengan nilai unas tertinggi. Padahal sudah menjadi kebiasaan setiap tahun, hal itu selalu disampaikan ke media.

Saat penyerahan surat keputusan hasil ujian nasional (SKHUN) di SMKN 6 Surabaya, masing-masing sekolah hanya disodori daftar siswa yang lulus maupun tidak lulus berikut nilainya, tanpa ada peringkatnya.

Sejumlah kepala sekolah yang ingin mengetahui peringkat siswanya, hanya bertanya ke kasek lain untuk membandingkan.

”Nilai tertinggi siswa saya jurusan IPA 53,35 atas nama Sabrina Husen. Sedangkan IPS 53,20 atas nama Dandy Prasetyo Adi. Gak tahu apakah ini tertinggi atau tidak karena kami tidak mendapat peringkatnya,”sebut Yohanes Mardijono, Kepala SMAN 1 Surabaya.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Iksan, saat dikonfirmasi tentang tidak adanya peringkat siswa terbaik beralasan masih melakukan verifikasi. Menurutnya, butuh waktu cukup lama untuk memverifikasi data setiap sekolah karena pihaknya tidak mendapat softcopy nilai dari dindik jatim. ”Saat ini saja verifikasi masih di SMKN 16 Surabaya. Mungkin baru besok selesai,”kata Iksan tanpa mau menjanjikan data peringkat siswa terbaik hari ini.

Saat ditanya apakah hal itu terkait kasus di Lamongan, Iksan hanya berseloroh. ”Kan ada ayatnya di Al Quran, tidak boleh membuka aib saudaranya. Itu sama halnya dengan memakan bangkainya sendiri,”katanya tanpa mau berkomentar lebih lanjut.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun membantah sengaja menutup rapat data kelulusan di masing-masing kabupaten/kota. Dia hanya meneruskan keputusan Kemendikbud untuk menyerahkan data kelulusan itu ke masing-masing kabupaten/kota.

”Memang berbeda dengan tahun lalu yang ada daftar peringkatnya. Sekarang nilai akhir sekolah yang tahu ya masing-masing sekolah,”katanya.

Menurut Harun, data yang diterima dari kemendikbud hanya sebatas tentang tingkat kelulusan di Jatim yang mencapai 99,01 persen untuk tingkat SMA/SMK serta 99,967 persen untuk SMK dengan nilai rata-rata 7,63 untuk SMA, 7,36 untuk SMK dan 7,94 untuk kejar paket C.

Apakah nilai rerata ini masuk  terbaik nasional seperti tahun lalu, Harun juga tidak bisa memastikan. ”Yang saya tahu, nilai rerata kami cukup bagus. Tetapi nomor berapa nasional saya tidak tahu,”katanya.

Saat disinggung tidak ada satu pun siswa Jatim yang masuk jajaran 25 peraih nilai terbaik nasional,
Harun mengatakan nilai terbaik siswa tidak mengindikasikan kesuksesan pendidikan di wilayah. Justru yang lebih penting adalah nilai rerata terbaik karena itu menandakan pemerataan pendidikan.

Apakah itu juga tidak terkait dengan kasus di Lamongan? Harun lagi-lagi membantah. ”Ya mungkin siswa daerah lain lebih bagus. Kalau mau mencocokkan silahkan lihat nilai siswa Lamongan apakah lebih baik dari nilai 25 besar itu,”katanya.

Sesuai data  dari Kemendikbud, tak ada satu pun siswa Jatim yang masuk 25 nilai terbaik nasional. Nilai terbaik IPA diraih Ryan Aditya Moniaga dari SMA Kanisius, Jakarta dengan nilai 58,05. Kemudian kelompok IPS diraih Nur Afifah Widyaningrum dari SMAN 1 Jogjakarta dengan nilai 55,85.

Meski demikian, tingkat kelulusan Jatim masuk dalam peringkat empat dengan 99,01 persen. Sejumlah sekolah di Jatim juga mendapat apresiasi positif karena nilai ujian nasionalnya ternyata lebih tinggi dari nilai sekolah. Sekolah tersebut adalah SMA Wachid Hasyim, MA Attaufiqiyah serta SMA Hidayatun Najah.

Sekolah-sekolah ini dinilai jujur karena biasanya sekolah berlomba mendongkrak nilai sekolahnya demi mendapat nilai akhir yang tinggi. Tetapi sekolah ini malah menurunkan nilai sekolahnya dan malah nilai unasnya lebih tinggi.

Staf Khusus Kemendikbud Sukemi juga membantah sengaja tidak memasukkan siswa Jatim dalam daftar 25 terbaik nasional karena adanya kebocoran di Lamongan. ”Faktanya seperti itu, memang tidak ada yang masuk,”tegasnya.

PENGUMUAN HASIL UN 2014 TINGKAT SMA

 PENGUMUAN HASIL UN 2014 TINGKAT SMA

Hari ini, Selasa (20/5/2014) seluruh seklah menengah atas dan sederajat akan melakukan pengumuman hasil ujian Nasional 2014 yang mana tes sudah dilakukan pada tanggal pada 14-16 April 2014 lalu. Tahun ini tercatat tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) jenjang SMA/MA mencapai 99,52 persen. Dari total peserta UN SMA/MA yang berjumlah 1.632.757 siswa, sebanyak 7.811 (0,48 persen) dinyatakan tidak lulus UN.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh saat menggelar jumpa pers mengenai hasil UN SMA/SMK tahun pelajaran 2014 di Gedung Ki Hajar Dewantara Kemdikbud, Jakarta, kemarin Senin (19/05/2014).
Mendikbud juga menjelaskan tingkat kelulusan untuk jenjang SMK/MAK, yaitu sebesar 99,90 persen. Dari 1.171.907 peserta UN SMK/MAK, ada 1.159 siswa yang tidak lulus. Faktor ketidaklulusan siswa tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan porsi kesukaran pada soal-soal UN tersebut.
Kelulusan peserta didik SMA/MA dan SMK/MAK ditetapkan berdasarkan perolehan nilai akhir (NA). Nilai akhir merupakan gabungan dari 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai ujian sekolah/madrasah. Peserta didik SMA/SMK/MA/MAK dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata NA paling rendah 5,5 dan nilai mata pelajaran paling rendah 4,0.
Dari keseluruhan nilai nasional, terdapat 16.497 sekolah (89,40 persen) dengan tingkat kelulusan 100 persen. Sementara itu tidak ada sekolah dengan tingkat kelulusan 0 persen.
Terkait dugaan kecurangan yang terjadi selama penyelenggaraan UN, Mendikbud mengatakan hal tersebut sulit dibuktikan melihat hasil analisis perolehan nilai UN yang nilai rata-rata setiap mata pelajarannya mencapai nilai 5 ke atas.
“Agak susah diterima dengan logika yang simpel kalau ada kecurangan yang masif rata-rata bisa 5 koma. Kami tetap berdasarkan realita analisis,” tuturnya.
Pengumuman hasil UN tingkat SMA 2014 akan hari ini, Selasa 20 Mei 2014. Sebanyak 7.811 siswa SMA dinyatakan tidak lulus.
Pengumuman hasil UN SMA 2014 secara nasional di mana 7.811 siswa SMA tidak lulus dikicaukan akun Twitter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan @Kemdikbud_RI Senin 19 Mei 2014 mengutip penjelasan Mendikbud M. Nuh dalam jumpar pers.
Peraih nilai tertinggi UM SMA 2014 adalah adalah Ryan Aditya Moniaga untuk jurusan IPA dengan nilai 58,05 dan Nur Afifah Widyaningrum dengan nilai 55,05 untuk jurusan IPS.
Berikut ini peraih nilai tertinggi Ujian Nasional tingkat SMA 2014 seperti dilansir Akun Twitter Kemdikbud, @Kemdikbud_RI, dalam kicauan tentang pengumuman hasil UN SMA 2014.
“Selamat kpd peraih nilai UN tertinggi:Ryan Aditya Moniaga,SMA Kanisius,DKI Jkt IPA 58,05; Nur Afifah Widyaningrum SMAN 1 Yogya IPS 55,05”
Sementara itu di Jawa timur dari pengumuman hasil UN SMA 2014 ada sebanyak 256 siswa dinyatakan tidak lulus.
Dari 256 siswa SMA/MA/SMK di Jawa Timur yang dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN) 2014 terdiri dari 195 siswa SMA/MA dan 61 siswa SMK yang tidak lulus. Meski begitu, persentase ketidaklulusan itu menurun dibandingkan dengan pengumuman hasil UN 2013.
Di Balik papan Tingkat kelulusan siswa pada ujian nasional (UN) tingkat SMA, MA dan SMK di Kota Balikpapan rata-rata mencapai 99,55% dari 7.624 siswa yang menjadi peserta ujian.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Heri Misnoto mengatakan terdapat 34 siswa yang tidak lulus dalam pelaksanaan ujian nasional tahun ini. Rinciannya, 23 siswa yang tidak lulus berada di SMA dan MA serta 11 siswa yang tidak lulus berada di SMK.
Pengumuman hasil UN SMA 2014 ini akan dilakukan secara mandiri oleh masing-masing sekolah ada yang secara manual ada juga yang melakukan pengumuman secara online seperti halnya di jakarta
Untuk ada para pelajar yang berada di wilayah Kota Makassar, hasil kelulusan UN sudah dapat diakses pada 20 Mei 2014 pukul 00.00 Wita melalui link http://unas.siap-online.com/makassar.

adapun urutan peringkat 25 siswa terbaik Nasional 2014 adalah sebagai berikut :

SMA IPA

1. Ryan Aditya Moniaga 58.05 DKI SMA KANISIUS
2. Annisa Azalia Herwandani 57.65 JABAR SMA NEGERI 2 BANDUNG, KOTA BANDUNG
3. Hashina Zulfa 57.65 DIY SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
4. Sulistia Fitriaty 57.45 DKI SMA NEGERI 39
5. Fenita Adina Santoso 57.35 JATENG SMA NEGERI 1 PEKALONGAN
6. Felix Utama 57.30 DKI SMA KRISTEN 1 BPK PENABUR
7. A Istri Citra Larasati 57.25 BALI SMA NEGERI 1 DENPASAR
8. Alief Moulana 57.20 JABAR SMA PRIBADI, KOTA BANDUNG
9. Fitra Febrina 57.20 SUMUT SMA NEGERI 1 MEDAN
10. Ranisa Larasati 57.05 JABAR SMA NEGERI 2 BANDUNG, KOTA BANDUNG
11. Christine 56.95 SUMUT SMA SWASTA DJUWITA MEDAN
12. Santi Rahayu 56.90 DKI SMA KRISTEN 1 BPK PENABUR
13. I Kadek Dwi Putra Diatmika 56.90 BALI SMA NEGERI 1 DENPASAR
14. Dominicus Untariady 56.85 BANTEN SMA SANTA LAURENSIA
15. Samodero Mahardika Patria 56.80 DKI SMA NEGERI 78
16. Kresna Aditya Raharja 56.80 JATENG SMA KARANGTURI
17. Sri Wulan Astuti 56.80 SUMUT SMA NEGERI 2 MEDAN
18. Eveline Yuniarti 56.80 BANTEN SMA SANTA URSULA BSD
19. Gerhard Arya Wardana 56.70 DKI SMA KANISIUS
20. Ricky Gunawan 56.65 DKI SMA KRISTEN IPEKA SUNTER
21. David Tangi 56.65 SUMUT SMA SWASTA SUTOMO 1 MEDAN
22. Muhammad Fahmi Gozal H 56.65 BANTEN MA NEGERI INSAN CENDEKIA SERPONG
23. Muhammad Arif Hidayat 56.60 JABAR SMA PESANTREN UNGGUL AL BAYAN, KABUPATEN SUKABUMI
24. Dewi Sartika 56.60 SUMUT SMA SWASTA SUTOMO 2 MEDAN
25 Grace Mananda Hutabarat 56.60 BANTEN SMA KRISTEN PENABUR GADING SERPONG


SMA IPS:


1. Nur Afifah Widyaningrum 55.85 DIY SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
2. Rikko Sajjad Nuir 55.70 DIY SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
3. Afdhal Nur Muhammad Daulay 55.50 SUMUT SMA NEGERI 1 MATAULI PANDAN
4. Fauzan Alfiansyah Hasibuan 55.40 SUMUT SMA NEGERI 1 MATAULI PANDAN
5. Clara Feliciani Sesiawan 55.35 BANTEN SMA SANTA URSULA BSD
6. Utami Ratnasari 55.25 BALI SMA NEGERI 4 DENPASAR
7. Aprillia Dwi Harjanti 55.05 JATENG SMA NEGERI 1 KUDUS
8. Dinda Dea Pramaputri 54.95 DKI SMA NEGERI 70
9. Margaretha Silia Kurnia Herin 54.95 JABAR SMA NEGERI 1 DEPOK
10. Naruti Afifah 54.95 JATENG SMA NEGERI 3 SURAKARTA
11. Hillary Johnson 54.95 BANTEN SMA SANTA URSULA BSD
12. Nala Mazia 54.90 JATENG SMA NEGERI 1 MAGELANG
13. Elisabet 54.85 JABAR SMA KRISTEN 3 BINA BAKTI
14. Hendra Ripin 54.80 SUMUT SMA SWASTA PANGLIMA POLEM RANTAU PRAPAT
15. Muhammad Faizal Pradhana Putra Masemi 54.75 DKI SMA NEGERI 39
16. Anindita Nur Annisa 54.70 DKI SMA NEGERI 28
17. Sofi Nabila 54.70 DIY SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA
18. Assyifa Szami Ilman 54.65 DKI SMA ISLAM AL-AZHAR 1
19. Ahmad Zaky Darmawan 54.60 BANTEN MA NEGERI INSAN CENDEKIA SERPONG
20. Michelle Siaril 54.55 DKI SMA KRISTEN IPEKA PURI INDAH
21. Claudia Juliana 54.55 JABAR SMA KRISTEN 1 BPK PENABUR, KOTA BANDUNG
22. Indah Rizfa Hannanah 54.40 DKI SMA NEGERI 28
23. Rizal Bintang Rahani 54.40 DIY SMA NEGERI 1 YOGYAKARTA
24. Stanisla Kostka 54.40 BANTEN SMA KRISTEN PENABUR GADING SERPONG
25. Fathia Oktaviana Fadila 54.35 DKI SMA NEGERI 28

Copyright http://www.aktualpost.com
 

alamat

Jl. PUK 119 Kauman Sumberrejo - Bojonegoro

Hot Line

085646758477 / (0353)332 210

Motto

Melayani Untuk Meraih Prestasi